Rahasia Dibalik Plat Nomer

Agung : Lapor pak polisi, suzuki APV saya plat nomor mobil B 9024 HQ baru saja dicuri dixxxxx
Polisi : Saudara jangan berbohong, saudara bisa dijerat pidana atas laporan palsu.
Agung : hmm … (klik) … bunyi telpon ditutup
Apa yang sebetulnya terjadi? betulkan itu sebuah laporan palsu?


Rahasia dibalik plat nomor mobil dan mobil dikelompokkan sesuai jenisnya. Contoh untuk wilayah DKI Jakarta yang berplat "B" untuk sepeda motor menggunakan nomor awalan 3,4,5 dan 6 (sebagian karena kesalahan adm ada yang menggunakan angka 7) sedangkan mobil menggunakan nomor dengan awalan angka 1,2,7,8 dan 9. Pada kasus diatas "B 9024 HQ" mobil dengan awalan angka 9 adalah mobil angkut barang/pick up, jadi pak polisi-nya bisa langsung tahu kalau laporan tersbut adalah laporan palsu.

Terkadang menggunakan 3 digit, seperti B 123 AA. Nomor seperti ini memang disiapkan oleh Polda untuk bisa di beli oleh masyarakat yang punya duit lebih. Besaran harga sekitar Rp. 1 juta sampai Rp 5 juta, apalagi bila nomornya (lebih) unik, bisa dibaca akan lebih mahal tarifnya.

contoh : B 234 SG (baca: B 234 56), atau B 168 OS (baca : BIG BOS). Variasi lainnya seperti nomor ganda dan huruf ganda, seperti B 111 SS (baca : BIS) atau B 10 LA (baca : BIOLA)[/b]


Untuk angka 1 dan 2 digit biasanya dipakai oleh kalangan pejabat dan pengusaha kaya mulai dari nomor 1 sampai 99. Untuk menandakan punya pemerintah atau pengusaha lihat saja warna platnya, kalau plat merah berarti mobil dibeli dari uang rakyat, kalau plat hitam berarti dibeli atas nama pribadi. Pengeculaian untuk Presiden menggunakan "INDONESIA 1 dan INDONESIA 2" untuk wakil presiden, jajaran mentri dan pembantu setingkat mentri menggunakan RI 3, RI 4, RI 5, RI 6 dan seterusnya sesuai jumlah mentri dan departemen terkait.


Bagaimana kalau mobil duta besar negara sahabat. Ini menggunakan huruf depan CD (corp diplomatik) dan seluruh negara didunia ada nomor CD nya, sebagai berikut :


CD 12: Amerika Serikat
CD 13: India
CD 14: Britania Raya
CD 15: Vatikan
CD 16: Norwegia
CD 17: Pakistan
CD 18: Myanmar
CD 19: China
CD 20: Swedia
CD 21: Arab Saudi
CD 22: Thailand
CD 23: Mesir
CD 24: Perancis
CD 25: Filipina

dan seterusnya ...

INI YANG PALING ISTIMEWA CUMA ORANG PENTING YANG PUNYA


yang patut kite waspadai dijalan adalah akhiran BP (bantuan polisi),BS (Bebas Sweeping)atau (Bantuan Sipil), BL(Bantuan Laut), BD (Bantuan Darat), BU(Bantuan Udara) karena ini merupakan nomor untuk keluarga besar TNI dan Polisi, kalau bisa beli mobil eks polisi, lumayan dapat B 11 BP minimal saat ada razia gabungan bisa "lewat saja sambil melenggang"



PULAU SUMATERA DAN SEKITARNYA


BL = Seluruh Aceh, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Barat, Kabupaten Nagan Raya, kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kota Sabang, Kota Subulussalam, Kota Langsa, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Simeulue

BB = Sumatera Utara bagian Barat (pesisir Barat)

BK = Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur)

BA = Sumatera Barat Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Pesisir Selatan

BM = Riau

BP = Kepulauan Riau

BG = Sumatera Selatan

BN = Kepulauan Bangka Belitung

BE = Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Lampung Barat

BD = Bengkulu

BH = Jambi
PULAU JAWA

JABAR DAN SEKITARNYA



A = Banten: Kabupaten/Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, sebagian Kabupaten Tangerang

B = DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi(B-K**), Kota Depok

D = Kabupaten/Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat

E = eks Karesidenan Cirebon: Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan

F = eks Karesidenan Bogor: Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi

T = Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, sebagian Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang

Z = Kabupaten Garut, Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar

G = eks Karesidenan Pekalongan: Kabupaten/Kota Pekalongan, Kabupaten/Kota Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang

JAWA TENGAH DAN SEKITARNYA



H = eks Karesidenan Semarang: Kabupaten/Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak

K = eks Karesidenan Pati: Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kecamatan Cepu

R = eks Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara

AA = eks Karesidenan Kedu: Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo

AB = DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo

AD = eks Karesidenan Surakarta: Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo , Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten

JATIM DAN SEKITARNYA



L = Kota Surabaya (kode nomor polisi L adalah satu-satunya kode nomor polisi yang hanya dimiliki oleh satu daerah setingkat kota/kab)

M = eks Karesidenan Madura: Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan

N = eks Karesidenan Malang: Kabupaten, Kabupaten/Kota Probolinggo Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kota Batu

P = eks Karesidenan Besuki: Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi

S = eks Karesidenan Bojonegoro: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten/Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang

W = Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik

AE = eks Karesidenan Madiun: Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan

AG = eks Karesidenan Kediri: Kabupaten/Kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek

BALI DAN SEKITARNYA



DK = Bali

DR = NTB I (Pulau Lombok: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah)

EA = NTB II (Pulau Sumbawa: Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten/Kota Bima)

DH = NTT I (Pulau Timor: Kabupaten/Kota Kupang, Kabupaten TTU, TTS, Kabupaten Rote Ndao)

EB = NTT II (Pulau Flores dan kepulauan: Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor)

ED = NTT III (Pulau Sumba: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur)

PULAU KALIMANTAN


KB = Kalimantan Barat

DA = Kalimantan Selatan, dipakai di seluruh Kalimantan sebelum pembagian provinsi

KH = Kalimantan Tengah

KT = Kalimantan Timur

PULAU SULAWESI DAN SEKITARNYA



DB = Sulawesi Utara Daratan (Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)

DL = Sulawesi Utara Kepulauan (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sitaro)

DM = Gorontalo

DN = Sulawesi Tengah

DT = Sulawesi Tenggara

DD = Sulawesi Selatan

DC = Sulawesi Barat

DE = Maluku

DG = Maluku Utara

DS = Papua dan Papua Barat


Sumber : kaskus
18 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda Susah Menjadi Kaya

18 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda Susah Menjadi Kaya

Berikut 18 kebiasan buruk yang membuat anda susah menjadi kaya :

1. Tidak punya anggaran
Apabila Anda tidak punya anggaran sama sekali bisa berbahaya bagi kondisi finansial Anda. Jangan sampai Anda memutuskan untuk ”pakai saja dulu uangnya, baru nanti kita hitung di akhir bulan.”

2. Tidak punya gambaran untuk pengeluaran bulanan
Apakah Anda belum punya catatan anggaran??, setidaknya anda harus punya perkiraan biaya pengeluaran per bulannya. Gambaran dan juga catatan pengeluaran itu perlu karena akan ada beberapa biaya yang sering tanpa kita sadar kita pakai.

3. Tidak punya investasi yang menghasilkan
Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada kondisi finansial anda karena akan segera mati jika tidak punya satu pun investasi yang menguntungkan, minimal yang bisa menghasilkan uang meski hanya sedikit. Jangan pakai internet hanya untuk belanja online, tapi juga cari informasi mengenai instrumen investasi, dan berinvestasilah!

4. Tidak menyadari perkembangan ekonomi terkini
Meski mereka mendewakan uang (untuk dihambur-hamburkan), orang yang boros tidak akan tahu mengenai perkembangan ekonomi terakhir. Eropa krisis, oh? Indonesia masuk investment grade, apa itu? Barulah setelah uangnya habis, mereka sadar bahwa kelakuannya sia-sia.

5. Tidak menikmati karirnya tapi diam saja
Jika anda tidak suka dengan karir yang anda jalani, jangan diam saja, masih banyak pilihan karir di luar sana yang siap anda garap. Jika diteruskan, selain tidak produktif juga tidak membuat anda nyaman dalam mencari uang.

6. Tidak punya prioritas dalam finansial
Tentu saja, hal pertama yang dia lihat akan dia beli untuk orang-orang yang suka boros. Mereka tidak punya prioritas dalam hidupnya, bahkan untuk menabung sekalipun.

7. Sering ganti-ganti mobil
Membeli mobil, baik itu kredit atau tunai sebaiknya dilakukan dengan rencana jangka panjang. Jangan sampai, anda cuma membeli mobil dengan perkiraan kalau anda bosan tinggal beli lagi. Jangan biarkan perasaan gengsi anda menang dalam posisi seperti ini. Tak usah sombong karena tidak bagus secara finansial.

8. Tidak merawat barang
Orang yang boros tidak hanya karena sering menghamburkan uang, tidak menghargai barang yang dibeli pakai uang termasuk pemborosan. Bahkan, orang yang malas merawat barang biasanya tidak mau memperbaiki sesuatu jika rusak, tapi memilih untuk beli yang baru. Itulah kenapa biasanya mereka punya mobil baru, komputer baru, handphone baru.

9. Membeli TV layar datar berukuran raksasa
Semua orang pasti ingin tv raksasa di rumah supaya bisa merasa punya bioskop pribadi. Tapi, kalau anda berpikir jernih, uangnya bisa dipakai untuk keperluan lain. Tak perlu memaksakan diri sampai mencicil segala. Memangnya tidak ada layar datar yang berukuran lebih kecil? Dan bukankah tv tabung juga masih tersedia? Atau anda merasa ketinggalan jaman dengan tv model lama?

10. Langganan TV Kabel Premium
Siapa yang tidak suka dengan acara-acara HBO atau Fox? Sah-sah saja jika anda ingin berlangganan channel tersebut, tapi jangan sampai anda ingin berlangganan seluruh channel yang disediakan oleh operator kabel. Bahkan, mereka akan memaksa anda berlangganan secara paket karena lebih murah, padahal tidak. Akui saja, tidak mungkin semua channel lainnya anda tonton juga setiap hari. Alangkah sayangnya jika anda menghabiskan Rp 1 juta sebulan hanya untuk tv berlangganan.

11. TV di setiap ruangan
Setelah punya tv raksasa dan TV berlangganan yang cukup mahal, anda masih ingin menikmati semua salurannya di setiap ruangan, maka anda memutuskan membeli TV untuk disimpan di tiap sudut rumah. Anda pasti senang menonton TV sampai tidak rela untuk ketinggalan setiap acaranya.

12. Sering makan di luar
Selain tidak sehat bagi tubuh, sering makan di luar juga membahayakan kesehatan finansial anda. Jangan sampai anda terbiasa disajikan makanan oleh orang lain padahal anda atau istri anda bisa menyiakan sendiri, dengan harga yang lebih murah.

13. Berganti-ganti ponsel
Sudah jelas, sering berganti-ganti ponsel (apalagi mengejar tren model terbaru) adalah pemborosan nomor wahid. Jika dipikir baik-baik, harga produk elektronik yang sudah dibeli tidak pernah naik, berbeda dengan rumah atau tanah. Nilai barang yang anda beli akan berkurang seiring waktu. Anda akan sangat rugi kalau mencicil ponsel, begitu lunas, nilai sebenarnya sudah jauh berkurang dari harga awal. Biasanya, orang-orang seperti ini selalu mengaku tidak rugi karena mendapat kepuasan dari gonta-ganti ponsel.

14. Tidak pernah berolahraga
Apa hubungannya berolahraga dengan kondisi keuangan? Banyak. Tubuh yang sehat adalah aset yang harus dijaga baik-baik. Semakin anda sehat, semakin banyak kesempatan mencari uang. Jika anda sakit-sakitan, selain susah mencari uang juga anda harus mengeluarkan uang banyak untuk biaya perawatan.

15. Sering belanja baru bermerek terkenal
Pakaian terbaru dengan merek terkenal selalu menjadi musuh finansial anda. Jangan sampai tergoda dan terjebak untuk membelinya kecuali anda benar-benar butuh. Anda butuh merek? Mungkin saja, untuk mereka yang ingin dipandang oleh orang lain. Sesuaikan merek dengan kebutuhan.

16. Banyak beli hadiah untuk hari raya
Pernah dengar cerita orang yang terjerat utang kartu kredit hanya gara-gara lebaran kemarin terlalu banyak membeli barang untuk dibagi-bagi keluarga dan tetangga di kampung? Berbagi itu indah dan menghubungkan tali silaturahmi, tapi bukan berarti anda harus berkorban begitu banyak bukan?

17. Upgrade komputer setiap tahun
Orang yang boros senang mengganti-ganti komponen komputer sesering bayi mengganti popok. Mereka selalu punya alasan untuk membeli komponen baru setiap beberapa bulan sekali. Ya anda betul, komputernya bahkan tidak dipakai untuk membantu pekerjaan.

18. Punya banyak gadget
Punya banyak alat-alat elektronik (gadget) yang terkadang dengan fungsi yang sama. Ingin dengar musik, punya iPod atau MP3 player. Ingin main game, punya iPod Touch atau Sony Playstation Portable (PSP). Ingin berselancar di internet, punya iPad atau Samsung Galaxy Tab. Ingin baca buku, punya Kindle atau Kobo eReader. Kalau dipikir-pikir, semua fungsi tersebut bisa ditemukan di satu ponsel pintar saja.

Sumber : kaskus

Elly Tran Ha from Saigon, Vietnam - Lenglui

Elly Tran Ha - Vietnam

Name: Elly Tran Ha / Elly Kim Hong / Elly Nguyen
Date of Birth: Aug 6, 1987
Measurements: 37 24 35
About: Elly Tran Ha (otherwise known as Elly Kim Hong, ้˜ฎ้‡‘็ด…), is a pretty Vietnamese model who recently got famous on the Internet as her photos are circulated. She rose to fame in 2009 after some of her pictures were posted on a famous Vietnamese blog. Elly swiftly became an overnight internet sensation till she was invited over to Korea for a gravure photo shoot. It's not hard to see why especially as Elly has an enviable cute face, petite and busty (F-cup) body.

Within a short period, Elly landed herself with constant modeling jobs and even acting roles in the local television. The next phase of Elly Tran Ha's journey through the entertainment galaxy is definitely well underway. Elly stands at 1.68m tall with a figure of 37-24-35, she certainly stirred up the imagination of many. A woman like Elly could no doubt increase tourism rates in Vietnam for men, get some tissues ready.


Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam
Elly Tran Ha - Vietnam


Sumber : http://dailylenglui.blogspot.com/2010/04/lenglui-44-elly-tran-ha-from-vietnam.html

Kategori

Kategori