Jakarta, Pergelaran Euro 2012 baru saja usai dan
menyisakan kantuk bagi mereka yang menonton laga final namun harus
bangun awal pagi harinya. Bagi orang-orang yang suka begadang dan tidur
kurang dari 8 jam pada malam hari, gejala kurang tidur siap mengintai.
Menurut para ilmuwan, efek yang ditimbulkan dari kurang tidur ini serupa
dengan efek buruk dari stres.
Ketika tubuh mengalami stres,
sistem kekebalan tubuh ternyata merespon dengan cara yang sama seperti
yang terjadi saat orang kurang tidur. Untuk memahami dampak kurang tidur
dan bagaimana reaksinya terhadap tubuh, peneliti membandingkan sel
darah putih orang yang tidur teratur selama 8 jam dengan orang yang
tidur kurang dari 8 jam atau disebut juga kurang tidur.
Baca : Saat Bercinta, Perempuan Lebih Berisik dari Pasangannya
Dalam
penelitian ini, peneliti merekrut 15 orang peserta. Kesemua peserta
diminta tidur selama 8 jam pada malam hari. Agar tubuhnya bekerja dalam
kondisi sempurna, peserta diminta menghabiskan 15 menit waktunya di luar
ruangan setiap 90 menit ketika siang hari. Peserta juga diminta
menjauhi alkohol, kafein dan obat-obatan.
Pada sesi berikutnya,
para peserta diminta tetap terjaga selama 29 jam. Sampel darahnya
kemudian diambil pada setiap tahap. Para peneliti menemukan bahwa
sel-sel darah putih dalam darah meningkat jumlahnya selama fase kurang
tidur.
"Granulosit segera bereaksi ketika tubuh mengalami gejala
kurang tidur dan langsung menyerupai respon tubuh saat sedang mengalami
stres," kata Katrin Ackermann, peneliti postdoctoral di Eramus MC
University Medical Center Rotterdam di Belanda seperti dilansir Medical Daily, Senin (2/7/2012).
Ackerman
berharap, penelitian berikutnya di masa depan akan menemukan mekanisme
molekuler di balik respon stres ini dan menjelaskan perannya dalam
perkembangan penyakit yang berhubungan dengan gejala kurang tidur
kronis. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat
atau Centers for Disease Control and Prevention pernah melaporkan bahwa hampir sepertiga warga AS mengalami kurang tidur.
Kurang
tidur sendiri diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko stroke,
kanker dan obesitas. Orang yang sering kurang tidur atau jam biologisnya
terganggu umumnya memiliki kondisi kesehatan yang lebih buruk dibanding
orang yang jam tidurnya normal.
"Jika dikonfirmasi dengan lebih
banyak data, temuan ini akan memiliki implikasi dalam praktik klinis dan
profesi yang berkaitan dengan kurang tidur dalam waktu yang lama,
misalnya pada orang yang sering bekerja shift malam," pungkas Ackermann.
Sumber : http://health.detik.com/read/2012/07/02/115613/1955521/766/dampak-kurang-tidur-sama-buruknya-seperti-efek-stres
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon